Konbanwaaa!!
tak terasa sudah pukuL 1 pagi... hwaah.. ngantuknyaa........
Hari ini tepat tanggaL 1 Juni 2010...
waaaayyy!!!
Hari ini adalah hari aniversary gw ma co gw!!! ^^v
Hari iniiii.... gw 5 taon 1 buLan Loowww!!!
Daaaisukiii!!
^^v
Haaaah,....
Gak terasa ya?? Uda seLama ini jadian... (hehe,, jadi maLu... ^^a )
KaLo kata orang,...
makin lama jadian, makin cepet bosen... masa sih??
Buat gw gag tuh...
maLah,,, smakin Lama gw smakiiin sayang... (hwaaa... maLunyaa... >.<)
But, I hope He'll fell the same way with me... ^^
Moga" kta makin Langgeng n awet.... n prasaan kita smakiiiin bertumbuh... Jangan sampe hub kita kaLah sama mereka yang gak kenaL Tuhan... Kan gw tiap hari doa ma Yesus,, kLo msaL Sen" emang jodoh gw,, hehehe....
Moga"... Tuhan denger doa gw...
Pokoknyaaaa...
Senisirooo!! Met 5 tahun 1 bulan yaaa!!
-Hikari- !!
^^v
Ooo....
bwat yang bingung....
Hikari = gw
Senisiro = co gw..
^^ sama-sama nama samaran ^^
hahahhahaa
GBU aLL!!
^^
Senin, 31 Mei 2010
Kamis, 27 Mei 2010
Be Free!!! (Part 1)
-ONE-
Benci...
Aku membencinya... Kenapa dia harus hadir di hidupku? Kenapa dia harus menghancurkan semuanya?? Apakah Tuhan tidak puas membuatku menderita selama ini? Kenapa sekarang pun harus ada dia?? Seseorang yang akan membuat hidupku semakin kacau?
Sebenarnya, aku tidak benar-benar membencinya... Aku bahkan menyayanginya. Namun, rasa sakit di dada ini, tidak bisa terelakan. Cukup sudah, aku tidak tahan dengan perlakukan ini!!
PLAK!!!
Sebuah tamparan keras mampir di wajahku. Rasa perih di pipiku tidak seberapa dibandingkan rasa perih di dadaku. Air mata hampir menetes dari pelupuk mataku. Mataku hanya bisa memandang semu wajah orang yang aku sangat sayangi itu.
"Ma!! Bukan aku... Aku gak melakukannya..." belaku.
"Lalu, siapa?? Hiromu?? Jangan bercanda!! Hiromu gak mungkin melakukannya!!" bentak mama.
"Tapi, bukan aku..." belaku lagi. Mama tidak memperdulikan aku, ia langsung menghampiri Hiromu.
Ya, terlahir di keluarga ini sangat tidak mengenakan... Bisa dibilang, aku ini bukanlah anak yang diinginkan. Sewaktu aku lahir, mama dan papa menginginkan anak laki-laki, tapi nyatanya 'aku' yang keluar. Mungkin sepele, tapi menurutku tidak. Mama gak pernah bisa menerima kehadiranku.
Keluarga papa adalah keluarga yang keras, kakek dan nenek menentang hubungan kedua orang tuaku. Mereka mengajukan syarat kalau mamaku harus bisa melahirkan anak laki-laki kalau ia ingin diterima di keluarga papa. Papa tidak mempermasalahkan 'aku' Hanya saja, mama gak bisa menerimanya.
Perasaan ini makin menjadi saat kelahiran adik laki-lakiku 8 tahun yang lalu. Kehadirannya benar-benar membuat mama lupa akan aku. Semua perhatian papa dan mama tercurah padanya, tidak padaku. Aku semakin merasakan rasa sesak... Aku ingin keluar dari rasa sesak ini...
"Aku mau keluar..." jelasku pada mama. Mama tidak memperdulikanku, langsung saja aku keluar dari rumah.
Aku berjalan ke tempat favoritku, kalau aku merasa sedih, aku selalu pergi ke tempat ini. Rasanya jadi tenang.
"Sugihara-san." suara yang lembut memanggilku dari belakang.
"Tanaka-san." panggilku. Seorang cewek cantik berdiri di belakangku.
"Sensei memintaku mengantarkan catatan ini. Beliau menanyakan keadaanmu karena kamu sudah 3 hari tidak masuk." jelasnya.
"Ah, maaf... Besok aku masuk kok." jelasku. Tak lama kemudian, Tanaka-san pamit pulang. Ah, aku gak bisa terus-terusan bolos... Besok aku harus masuk.
=.-a
Hari ini sebenarnya hari ke-14 sejak dimulainya tahun ajaran baru. Kini aku duduk di kelas 2SMA. Di kelas, aku adalah anak yang cukup pendiam. Orang-orang bilang, aku terlalu sering terhanyut di pikiranku sendiri.
Berbeda dengan Tanaka-san, gadis itu memang pendiam. Namun, walaupun pendiam, ia bisa memancarkan kharisma yang luar biasa. Makanya banyak orang menyukainya, begitu juga denganku. Wajah dan otakku sangat teramat biasa, wajar saja aku mengidolakan gadis cantik seperti itu, bukan?
Namun, kalau disuruh memilih, aku lebih memilih menjadi seorang cowok...
"Sugihara-san. Kenapa kemarin tidak masuk?" tanya teman yang duduk disebelaku.
"Ah...Kamu?"
"Jahatnya, aku sudah sekelas denganmu sejak kelas 1 loh... Aku Takahashi Ryoma." jelas cowok tersebut.
"Oh..."
"Kenapa kamu tidak masuk?" tanyanya lagi.
"Ada urusan." jawabku singkat.
Sejak dulu, aku gak pernah bisa yang namanya dekat dengan anak cowok. Ditambah dengan adanya adikku, Hiromu, aku semakin tidak bisa dekat dengan cowok. Dengan kata lain, aku membenci cowok!!
"Sugihara-san." tiba-tiba Tanaka-san menghampiriku.
"Ya?"
"Kamu tertarik tinggal di asrama?" tanyanya.
"Eh?"
"Sekolah ini kan menyediakan asrama untuk muridnya, kamu tidak tahu? Bagaimana kalau kamu tinggal di asrama? Aku sedang membutuhkan teman sekamar." jelasnya seraya tersenyum. Aku merasa dibalik senyumnya ada sesuatu.
"Tapi, terlalu mendadak." jelasku berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Daripada kamu tinggal di rumah itu... Kamu kesepian kan? Lagipula, siapa tahu kamu bisa mengobati rasa benci kamu ke cowok." jelasnya. Tunggu!! Kenapa dia bisa tau semuanya??? "Bingung?" tanyanya lagi.
"Kenapa kamu..."
"Aku tertarik padamu, jadilah temanku." jelasnya dengan nada sedikit memaksa.
"... Kamu, kenapa sih? Kamu sakit?" tanyaku.
"Tidak, aku sudah bilang kan? Kalau aku tertarik padamu? Kalau kamu mau, aku bisa meminta papaku untuk langsung mengurus prosedurnya. Bagaimana? Lagipula, aku bisa memberikan harga gratis untuk biasa asramamu." jelasnya lagi.
"....Aku terima." jelasku tanpa pikir panjang. Mungkin dengan begini, aku bisa lebih menikmati hidupku....
Benci...
Aku membencinya... Kenapa dia harus hadir di hidupku? Kenapa dia harus menghancurkan semuanya?? Apakah Tuhan tidak puas membuatku menderita selama ini? Kenapa sekarang pun harus ada dia?? Seseorang yang akan membuat hidupku semakin kacau?
Sebenarnya, aku tidak benar-benar membencinya... Aku bahkan menyayanginya. Namun, rasa sakit di dada ini, tidak bisa terelakan. Cukup sudah, aku tidak tahan dengan perlakukan ini!!
PLAK!!!
Sebuah tamparan keras mampir di wajahku. Rasa perih di pipiku tidak seberapa dibandingkan rasa perih di dadaku. Air mata hampir menetes dari pelupuk mataku. Mataku hanya bisa memandang semu wajah orang yang aku sangat sayangi itu.
"Ma!! Bukan aku... Aku gak melakukannya..." belaku.
"Lalu, siapa?? Hiromu?? Jangan bercanda!! Hiromu gak mungkin melakukannya!!" bentak mama.
"Tapi, bukan aku..." belaku lagi. Mama tidak memperdulikan aku, ia langsung menghampiri Hiromu.
Ya, terlahir di keluarga ini sangat tidak mengenakan... Bisa dibilang, aku ini bukanlah anak yang diinginkan. Sewaktu aku lahir, mama dan papa menginginkan anak laki-laki, tapi nyatanya 'aku' yang keluar. Mungkin sepele, tapi menurutku tidak. Mama gak pernah bisa menerima kehadiranku.
Keluarga papa adalah keluarga yang keras, kakek dan nenek menentang hubungan kedua orang tuaku. Mereka mengajukan syarat kalau mamaku harus bisa melahirkan anak laki-laki kalau ia ingin diterima di keluarga papa. Papa tidak mempermasalahkan 'aku' Hanya saja, mama gak bisa menerimanya.
Perasaan ini makin menjadi saat kelahiran adik laki-lakiku 8 tahun yang lalu. Kehadirannya benar-benar membuat mama lupa akan aku. Semua perhatian papa dan mama tercurah padanya, tidak padaku. Aku semakin merasakan rasa sesak... Aku ingin keluar dari rasa sesak ini...
"Aku mau keluar..." jelasku pada mama. Mama tidak memperdulikanku, langsung saja aku keluar dari rumah.
Aku berjalan ke tempat favoritku, kalau aku merasa sedih, aku selalu pergi ke tempat ini. Rasanya jadi tenang.
"Sugihara-san." suara yang lembut memanggilku dari belakang.
"Tanaka-san." panggilku. Seorang cewek cantik berdiri di belakangku.
"Sensei memintaku mengantarkan catatan ini. Beliau menanyakan keadaanmu karena kamu sudah 3 hari tidak masuk." jelasnya.
"Ah, maaf... Besok aku masuk kok." jelasku. Tak lama kemudian, Tanaka-san pamit pulang. Ah, aku gak bisa terus-terusan bolos... Besok aku harus masuk.
=.-a
Hari ini sebenarnya hari ke-14 sejak dimulainya tahun ajaran baru. Kini aku duduk di kelas 2SMA. Di kelas, aku adalah anak yang cukup pendiam. Orang-orang bilang, aku terlalu sering terhanyut di pikiranku sendiri.
Berbeda dengan Tanaka-san, gadis itu memang pendiam. Namun, walaupun pendiam, ia bisa memancarkan kharisma yang luar biasa. Makanya banyak orang menyukainya, begitu juga denganku. Wajah dan otakku sangat teramat biasa, wajar saja aku mengidolakan gadis cantik seperti itu, bukan?
Namun, kalau disuruh memilih, aku lebih memilih menjadi seorang cowok...
"Sugihara-san. Kenapa kemarin tidak masuk?" tanya teman yang duduk disebelaku.
"Ah...Kamu?"
"Jahatnya, aku sudah sekelas denganmu sejak kelas 1 loh... Aku Takahashi Ryoma." jelas cowok tersebut.
"Oh..."
"Kenapa kamu tidak masuk?" tanyanya lagi.
"Ada urusan." jawabku singkat.
Sejak dulu, aku gak pernah bisa yang namanya dekat dengan anak cowok. Ditambah dengan adanya adikku, Hiromu, aku semakin tidak bisa dekat dengan cowok. Dengan kata lain, aku membenci cowok!!
"Sugihara-san." tiba-tiba Tanaka-san menghampiriku.
"Ya?"
"Kamu tertarik tinggal di asrama?" tanyanya.
"Eh?"
"Sekolah ini kan menyediakan asrama untuk muridnya, kamu tidak tahu? Bagaimana kalau kamu tinggal di asrama? Aku sedang membutuhkan teman sekamar." jelasnya seraya tersenyum. Aku merasa dibalik senyumnya ada sesuatu.
"Tapi, terlalu mendadak." jelasku berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Daripada kamu tinggal di rumah itu... Kamu kesepian kan? Lagipula, siapa tahu kamu bisa mengobati rasa benci kamu ke cowok." jelasnya. Tunggu!! Kenapa dia bisa tau semuanya??? "Bingung?" tanyanya lagi.
"Kenapa kamu..."
"Aku tertarik padamu, jadilah temanku." jelasnya dengan nada sedikit memaksa.
"... Kamu, kenapa sih? Kamu sakit?" tanyaku.
"Tidak, aku sudah bilang kan? Kalau aku tertarik padamu? Kalau kamu mau, aku bisa meminta papaku untuk langsung mengurus prosedurnya. Bagaimana? Lagipula, aku bisa memberikan harga gratis untuk biasa asramamu." jelasnya lagi.
"....Aku terima." jelasku tanpa pikir panjang. Mungkin dengan begini, aku bisa lebih menikmati hidupku....
Langganan:
Postingan (Atom)